Morfologi Ikan

1. Deskripsi Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

Ikan Nila berasal dari daerah Afrika bagian timur seperti di bawah sungai Nil, Danau Tangayika, Nigeria yang pada awal perkembangan ikan nila masih digolongkan dalam kelompok Tilapia. Dalam perkembangannya para taksonom menggolongkan ikan ini ke jenis Sarathrodon Niloticus atau kelompok Tilapia yang yang mengerami telur dalam ikan betina yang disebut Mouth Breeder. Nama ikan nila diambil dari tempat asalnya yaitu sungai Nil
Ikan nila banyak hidup di daerah sungai dan danau. Ikan nila sangat cocok dengan dipelihara pada perairan yang tenang, kolam atau reservoir. Ikan nila merupakan ikan tropis yang hidup pada perairan hangat yang berasal dari benua Afrika dan memiliki sifat cepat tumbuh dan berkembang biak pada umur masih muda, sekitar 3.6 bulan

Ikan nila akan mampu bertahan hidup pada air dengan salinitas 50 g/l dan tumbuh baik pada air dengan salinitas 18ppt. sedangkan ikan nila dengan jenis Tilapia Aurea dan Tilapia Nilotica akan berkembang biak dan tumbuh baik pada salinitas perairan berkisar 10-20 g/l.

A. Klasifikasi Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
Berdasarkan saanin (1984), ikan nila diklasifikasikan sebagai berikut :
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Sub kelas : Acanthoptherigii
Ordo : Perchomophi
Sub ordo : Percoidea
Family : Chicildae
Spesies : Oreochromis. Sp
Menurut sucipto dan prihartono (2005) ikan nila diklasifikasikan sebagai berikut :
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : pernoprophi
Sub Ordo : Perchoidae
Famili : Chicildidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis Niloticus

B. Morfoligi Ikan Nila
Ikan Nila memiliki bagian tubuh yang memanjang ramping dan relative pipih. Sisinya besar dan kasar, bentuknya ctenoid, gurat sisi terputus-putus di bagian tengah badan ikan. Warna sisik abu-abu kecoklatan (nila hitam) dan putih atau merah (nila merah). Posisi mulut terletak di ujung mulut dan terminal. Pada sirip punggung terdapat jari-jari sirip punggung yang keras dan garis-garis vertical yang bulat dan berwarna kemerahan. (Suyanto, 1993).

Ikan nila memiliki ciri pada tubuh secara fisik perbandingannya adalah 2:1 antara panjang dan tinggi. Sirip punggung dengan 16-17 duri tajam dan 11-15 duri lunak dan pada bagian anal terdapat 3 duri dan 8-11 jari-jari. Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan dengan beberapa pita hitam belang yang semakin memudar atau samar-samar kelihatan pada saat ikan dewasa. (Satyani, 2001).

Untuk membedakan antara jantan dan betina dapat dilihat melalui bentuk dan alat kelamin yang ada pada bagian tubuh ikan. Ikan jantan memiliki sebuah lubang kelamin yang bentuknya memanjang dan menonjol. Berfungsi sebagai alat pengeluaran sperma dan air seni. Warna sirip memerah, terutama pada saat matang gonad. Ikan betina memiliki dua lubang kelamin di dekat anus, berbentuk seperti bulan sabit dan berfungsi untuk keluarnya telur. Lubang yang kedua berada di belakang saluran telur dan berbentuk bulat dan berfungsi sebagai tempat keluarnya air seni
C. Cara Budidaya Ikan Nila
Cara budidaya ikan nila yang telah terbukti dapat meningkatkan hasil panen. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas secara detail cara budidaya ikan nila yang terdiri dari persiapan kolam ikan nila, pemilihan benih ikan nila, penebaran benih, pemeliharaan ikan, cara mengendalian hama penyakit, serta cara menanem ikan nila. Dari segi budidaya, budidaya ikan nila memang cukup menguntungkan, karena ikan nila cukup mudah untuk di budidayakan, mudah perawatannya, tidak membutuhkan biaya yang banyak, serta hasil panen yang cukup meguntungkan. Ikan nila termasuk ikan pemakan segalanya. Pada umumnya makanan ikan nila merupakan plankton dan tumbuhan air yang hidup di sekitar, jadi biaya pakan untuk ikan nila ini relative lebih rendah jika dibandingkan dengan budidaya ikan yang lainnya.

Ikan nila merupakan jenis ikan yang memiliki sifat perkembangbiakan yang baik. Jadi, bisa dikatakan kalau budidaya ikan nila ini sangat menguntungkan, karena dapat berkembangbiak dengan mudah. Sehingga kemungkinan, ikan nila ini sangat banyak dan mudah dalam peranakannya. Tak hanya berkembangbiak dengan mudah, ikan nila ini sangat mudah sekali beradaptasi. Jadi, di lingkungan mana pun, ikan nila ini masih bisa bertahan hidup. Kita pun dapat menemukan ikan nila ini di alam bebas di daerah air tawar seperti sungai, danau, rawa, dan waduk. Jadi, Anda bisa mencari ikan nila ini di perairan air tawar. Namun, walaupun ikan nila ini dapat beradaptasi dengan mudah dan dapat bertahan hidup di perairan tawar mana saja, alangkah baiknya ikan nila ini berada di perairan yang memiliki suhu sekitar 25 – 30° C. tak hanya suhu air sebagai acuan perairan ikan nila, keasaman air pun juga sebagai acuan budidaya ikan nila. Anda bisa menggunakan perairan dengan keasaman sekitar 7 sampai 8 pH. Suhu dan keasaman tersebutlah yang merupakan acuan perairan untuk budidaya ikan nila. Jika menanyakan pakan ikan nila, sebenarnya terbilang mudah member pakan pada ikan nila. Karena ikan nila ini tergolong ikan pemakan segala atau biasa disebut sebagai ikan omnivora. Jadi, Anda cukup mudah untuk memberi pakan ikan nila ini. Namun, umumnya ikan nila ini makanannya adalah plankton dan beberapa tumbuhan air. Jadi, Anda bisa menyediakan beberapa plankton dan tumbuhan air sebagai pakan utama ikan nila ini untuk memenuhi gizi dan nutrisi pada ikan nila. Tak hanya beberapa tumbuhan air, hewan-hewan kecil dalam air pun juga bisa dijadikan sebagai pakan ikan nila. Namun, ikan pakan ikan nila yang baik adalah pakan yang mengandung protein sebanyak 25%. Protein sangat perlu untuk kesehatan dan pertumbuhan ikan nila. Itu sebabnya, pakan ikan nila di pasaran dan beberapa toko peternakan pun relatif murah.

Berikut adalah tahapan cara budidaya ikan nila :

1. Persiapan Kolam Ikan Nila

Cara budidaya ikan nila dimulai dengan persiapan kolam yang baik.
Cara budidaya ikan nila dimulai dengan persiapan kolam ikan nila. Ikan nila ini dapat dibudidayakan di berbagai jenis kolam. Dulur-dulur bisa menggunakan kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring terapung, atau bahkan ada beberapa mitra kami yang menggunakan tambak air payau. Hal inilah yang menyebabkan banyak sekali orang yang mengatakan, bahwa budidaya ikan nila ini mudah untuk dilakukan. Dari berbagai jenis kolam yang telah disebutkan diatas, bahwa kolam tanah lah yang paling banyak digunakan dalam budidaya ikan nila. Hal ini dikarenakan pembuatan kolam yang cukup mudah, serta modal untuk pembuatan kolam tanah pun relatif murah. Selain murah, kolam tanah juga memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan jenis kolam lainnya. Kolam tanah akan menjadi tempat tumbuhnya beberapa hewa-hewan air kecil dan juga tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pakan alami ikan nila. Hal ini dapat membantu dulur-dulur untuk menghemat pengeluaran pakan dalam budidaya ikan nila. Meskipun terdapat pakan alami dalam kolam, dulur-dulur juga harus tetap memberikan pakan yang kaya akan nutrisi dan gizi. Dengan tujuan, ikan nila dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Jadi dulur-dulur bisa menggunakan kolam ikan nila jenis kolam tanah. Dalam mempersiapkan kolam tanah yang baik, ini terdiri dari 5 tahapan, antara lain:

a. Persiapan Dasar Kolam Ikan Nila
Pengeringan dasar kolam dalam budidaya ikan nila

Tahapan awal dalam membuat kolam ikan nila yang baik yaitu dengan mengeringkan dasar kolam ikan nila. Dalam proses pengeringan kolam ikan nila biasanya berlangsung 3-7 hari tergantung dari cuaca. Penjemuran kolam ikan nila berlangsung sampai tanah dasar kolam terlihat retak-retak, namun jangan sampai tanah kolam menjadi membatu/mengeras.

b. Pembajakan Kolam Tanah
Pembajakan tanah ini bertujuan untuk mengangkat sisa lumpur pada kolam
Setelah dasar tanah pada kolam telah kering (tanah terlihat retak-retak), Maka dulur-dulur harus membajak tanah pada kolam dengan kedalaman sekitar 10cm. Jika dalam proses membajak, dulur-dulur mendapatkan sampah, dulur-dulur dapat membuang sampah tersebut.

Pembajakan ini bertujuan untuk mengangkat sisa lumpur yang biasanya bau busuk berasal dari sisa pakan yang tidak habis dan mengendap pada dasar kolam
c. Mengembalikan pH Tanah
Proses pengapuran pada kolam ikan nila
Dalam budidaya ikan nila, memerlukan air tawar dengan keasaman sekitar 7 hingga 8 pH. Namun, pada umumnya tanah memiliki tingkat keasaman rendah yaitu dibawah 6 pH. Agar lebih akurat, dulur-dulur bisa mengecek pH tanah terlebih dahulu dengan menggunakan alat pH meter. Setelah dulur-dulur mengetahui jumlah pH pada kolam ikan nila, maka langkah selanjutnya yaitu menetralkan tanah pada kolam. Cara menetralkan pH pada tanah ini dengan cara pengapuran pada kolam. Dulur-dulur bisa menggunakan dolomite ataupun kapur pertanian. Selain dapat menetralkan pH pada tanah, pengapuran ini juga untuk mematikan virus, bakteri, jamur serta dapat mencegah penularan penyakit pada periode berikutnya.

Dosis pengapuran pH tanah
• pH <4, maka gunakan kapur sebanyak 500-1000kg/ha. • pH 5-6, maka gunakan kapur sebanyak 250-500 kg/ha. • pH 6, maka gunakan kapur sebanyak 100-250 kg/ha. Cara pengapuran pada kolam yaitu, aduklah kapur / dolomite secara merata, kemudian taburkan pada kolam. Setelah itu, diamkan tanah selama 2 sampai 3 hari

d. Pemupukan Kolam Ikan Nila

Setelah pH kolam sesuai dengan yang kami ancurkan yaitu 7 hingga 8 pH, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pemupukan pada kolam tanah. Dulur-dulur bisa menggunakan pupuk kandang untuk mengembalikan kesuburan tanah, serta tambahkan juga GDM Black bos. ini dapat menumbuhkan plankton. Plankton dapat berfungsi sebagai pakan alami ikan nila. Dosis menggunakan pupuk kandang pada kolam ikan nila yaitu 1-2ton/ha. Cara pemupukan kolam : • Sebarkan pupuk kandang secara merata ke kolam tanah. • Kemudian masukan GDM Black Bos sebanyak 5kg/ha. • Diamkan pupuk kandang & GDM Black Bos selama 1 sampai 2 minggu, agar dapat terserap didalam tanah.

e. Pemberian Air Pada Kolam Ikan Nila

Proses pemberian air dalam budidaya ikan nila Langkah selanjutnya dalam pembuatan kolam ikan nila yaitu dengan memberi air pada kolam. Namun, jangan sembarangan dalam memberi air pada kolam ikan nila, ada tahapannya dalam melakukan perairan ini. Berikut adalah tahapan-tahapan pengairan kolam ikan nila. Langkah pertama yaitu berikan air kedalam kolam ikan nila hingga mencapai ketinggian 10-20 cm. Setelah itu masukkan GDM Black Bos sebanyak 5kg/ha dan diamkan selama 5-7 hari sampai ada perubahan warna air menjadi hijau. Hal ini menandakan kualitas air menjadi lebih baik dan plankton telah tumbuh dengan sempurna. Fungsi GDM Black Bos yaitu memperbaiki kualitas tanah dan mempercepat proses pertumbuhan plankton pada kolam ikan nila. Setelah warna air menjadi hijau, langkah selanjutnya yaitu melanjukan pengisian air pada kolam ikan nila hingga ketinggian 75cm.

2. Memilih Benih Ikan Nila

Cara budidaya ikan nila yang baik, dimulai dengan memilih benih ikan nila yang baik Setelah pembuatan kolam ikan nila, maka langkah selanjutnya dalam budidaya ikan nila yaitu memilih benih ikan nila yang baik. Proses memilih benih ikan nila merupakan hal yang sangat penting dalam budidaya ikan nila. Karena benih ikan nila dapat menentukan kualitas ikan nila yang akan dipanen nantinya. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya menggunakan benih ikan nila berkelamin jantan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih cepat dari ikan nila betina. Cara budidaya ikan nila yang pertama adalah memilih benih yang berkualitas. Pemilihan benih ikan nila ini bisa dikatakan sebagai faktor acuan atau faktor terpenting dari beberapa faktor lainnya. Karena faktor ini merupakan titik awal yang dapat menentukan keberhasilan dari budidaya ikan nila ini. Namun, bukan berarti beberapa faktor lain terbilang tidak penting, semuanya juga penting karena semuanya saling berkesinambungan dan berhubungan. Perlu diketahui, bahwa dalam budidaya ikan nila, akan lebih muda membudidaya ikan nila yang dilakukan dengan cara monosex alias berkelamin tunggal. Karena cara budidaya ikan nila dengan cara monosex ini akan meningkatkan produktivitas jika dibandingkan dengan budidaya cara campuran. Hal ini disebabkan karena adanya sifat dari ikan nila itu sendiri yang sifatnya mudah memijah atau mudahnya mereka melakukan perkawinan sendiri. Berbeda halnya budidaya dengan cara campuran.

Ciri-ciri benih ikan nila yang baik

Benih ikan nila harus berasal dari tempat pembibitan yang baik dan di sertai dengan sertifikat yang jelas. Secara umum benih ikan nila yang sehat antara lain:

• Gerakan ikan yang lincah,

• Respon yang tinggi saat di beri pakan,

• Tidak memiliki cacat fisik,

• Warna ikan yang cerah,

• Ukuran ikan nila seragam,

• Memiliki bentuk badan normal dan masih terdapat lendir.

memilih benih ikan nila yang sesuai dengan kriteria seperti diatas agar bisa mendapatkan hasil yang baik. Serta jangan lupa untuk menggunakan benih ikan nila jantan karena pertumbuhannya lebih cepat hingga 40% jika dibanding dengan ikan nila betina

3. Penebaran Benih Ikan Nila

Cara penebaran benih ikan nila Jika sudah memilih benih, dan kolam siap untuk dibuat budidaya. Maka langkah selanjutnya yaitu dengan menebar benih ikan nila kedalam kolam. Pada umumnya, per meter persegi kolam itu berisi 15 sampai 20 ekor nila. Dengan asumsi per ekor nya seberat 10 hingga 20 gram dan akan dipanen dengan berat per ekornya 300gram. Sebelum menebar benih ikan nila kedalam kolam, dulur-dulur harus melakukan adaptasi benih terlebih dahulu. Dengan begitu, benih ikan nila dapat terbiasa dengan kolamnya yang baru. Jadi resiko kematian pada benih ikan nila ini dapat diminimalisir.

Teknik Penebaran Benih Ikan Nila

  • Turunkan kantong benih ikan nila ke permukaan air kolam.
  • Biarkan kantong benih terapung selama 30 menit untuk menyesuaikan suhu dalam kantong dengan lingkungan sekeliling kolam.
  • Buka tali kantong dan biarkan suhu dalam kantong keluar
  • Miringkan kantong dan biarkan ikan keluar sendiri.

Hal ini menandakan bahwa suhu air kolam dan air dalam kantong sudah sama Namun, perlu diingat, bahwa sebelum penebaran benih, Anda perlu melakukan adaptasi terhadap benih ikan nila terlebih dahulu, walaupun ikan nila merupakan jenis ikan yang mudah beradaptasi. Hal ini diperlukan, agar benih ikan nila dapat terbiasa dengan kolam yang baru, jadi resiko kematian pada benih ikan nila ini dapat terhindar dan diminimalisir. Anda bisa mengadaptasikan benih ikan nila ini dengan cara memasukan benih ke dalam wadah dengan isi air dari kolam. Biarkan selama beberapa jam. Lalu, miringkan wadah tersebut, sampai ikan tersebut keluar dengan sendirinya dan terjun ke kolam yang sudah Anda siapkan untuk benih ikan nila.

1. Pemiliharaan Budidaya Ikan Nil

Setelah semuanya siap, dari pembuatan kolam hingga ke penebaran benih, saatnya Anda melakukan perawatan dan pemeliharaan ikan nila hingga pada masa panen. Ada tiga hal penting yang perlu Anda ketahui dalam pemeliharaan ikan nila ini yaitu pengelolaan air, pemberian pakan, dan pengendalian hama penyakit.

a. Pengelolaan Air

Perhatikan air kolam, jika Anda ingin memiliki ikan nila yang berkualitas. Anda perlu memperhatikan kualitas air dari kandungan oksigen dan pH air. Anda juga bisa memperhatikan kadar NH3, CO2, dan H2s pada air kolam. Jika kadar oksigen dalam kolam mulai menurun, sebaiknya air Anda perderas saja sirkulasi air dengan memperbesar debit air. Jika air kolam ini mulai berbau busuk, kemungkinan air kolam mulai mengandung NH3 dan H2S dan segera lakukan penggantian air. Untuk mengganti air, keluarkan air kotor sebesar 1/3 nya dari air kolam, kemudian ganti dengan air baru ke dalam kolam. Debit air kolam sebesar 100 m persegi yang normal itu sebesar 1 liter/detik.

b. Pemberian Pakan

Dalam budidaya ikan nila, pengelolaan pakan ikan nila sangatlah penting. Perlu diketahui bahwa biaya pakan ini merupakan biaya paling besar daripada biaya lainnya dalam budidaya ikan nila. Anda bisa menggunakan pellet dengan kadar protein sebesar 20 sampai 30 persen pada ikan nila Anda. Umumnya, ikan nila ini membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuh setiap harinya. Anda bisa memberikan pakan pada ikan nila ini pada pagi dan sore hari. Selain itu, setiap dua minggu sekali ukur berat badan ikan nila dengan menggunakan sampel satu ekor ikan nila dan Anda bisa menyesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan ke ikan nila Anda.

Begini perhitungannya:

Jika dalam satu kolam terdapat 1500 ekor nila dengan ukuran 10 – 20 gr/ekor, maka rata-rata ikan >> (10 + 20)/2 = 15 gram/ekor. Sehingga perhitungan pakannya 15 x 1500 x 3% = 675 gram atau 6,75 kg per harinya.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Seperti sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, bahwa ikan nila ini termasuk ke dalam ikan yang tahan banting. Secara normal, sebenarnya penyakit ikan nila tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun, apa salahnya Anda melakukan cek secara intesif dan missal dalam mewaspadai resiko penyakit pada ikan nila Anda. Penyakit yang perlu diwaspadai pada ikan nila adalah penyakit yang menular karena infeksi seperti pada penularan melalui air contoh Pemicu terjadinya serangan penyakit pada ikan nila yaitu, karena ketidakseimbangan antara ikan nila dengan agen penyakit serta lingkungan. Berikut hama dan penyakit yang menyerang pada budidaya ikan nila, serta cara mengendalikan hama dan penyakit ini:

 Hama Notonecta (bebeasan)

Hama Notonecta l Img via google.com
Hama ini menyerang benih ikan nila yang masih kecil.

Cara membasmi hama notonecta :
Cara membasmi hama notonecta ini dengan menuangkan minyak tanah ke permukaan air kolam sebanyak 500 cc/100 m2 untuk menekan populasi notonecta. Karena minyak tanah memiliki sifat yang mengapung di air, dengan demikian hama notonecta ini tidak dapat mengambil oksigen dari udara bebas dan akhirnya hama ini akan mati.

Minyak tanah ini tidak berbahaya pada ikan, karena ikan nila umumnya berada di dalam air. Setelah hama notonecta ini mati, maka masukan air baru kedalam kolam serta dulur-dulur dapat membuka pembuangan air. Sehingga hama notonecta yang mati dapat terbuang bersama dengan minyak tanah.

 Larva cybister (ucrit)

Hama larva cybister atau yang biasa dikenal dengan nama ucrit atau kumbang air ini lebih berbahaya jika di banding notonecta. Hama ini biasanya menyerang benih ikan nila Hama ucrit ini memiliki bentuk

tubuh yang memanjang seperti ulat dengan ukuran 3-5cm, bewarna kehijauan, bergerak cepat, memiliki taring yang berfungsi untuk menjepit badan ikan dan merobek badan ikan. Ucrit tumbuh baik pada lingkungan kolam yang mengandung material organik.

Cara Membasmi Hama Ucrit :
• Menangkap hama ucrit secara manual dengan menggunakan alat tangkap berupa seser.
• Atau bisa juga menggunakan minyak tanah, dengan cara menyemprotkan minyak tanah ke permukaan kolam. Setelah ucrit mati, maka gantilah air kolam dengan yang baru
 Penyakit Trichodina sp.

Gambar Penyakit Trichodina sp.
Penyakit Trichodina sp. memiliki berbentuk seperti piring terbang. Trichodina sp. merupakan ektoparasit yang ikan nila pada bagian kulit dan insang. Penyakit ini berkembang biak dengan cara pembelahan yang berlangsung di tubuh inang, mudah berenang secara bebas, dapat melepaskan diri dari inang dan mampu hidup lebih dari dua hari tanpa inang.

Cara mengobati ikan yang terserang penyakit Trichodina sp.

Dengan cara merendam ikan nila yang sakit kedalam larutan garam (NaCl) 500-1000 mg/liter selama 24 jam.
 Penyakit Bercak merah

Gambar Penyakit bercak merah pada ikan

Bercak merah biasanya di sebabkan bakteri Aeromonas. Ciri-ciri ikan nila yang terkena penyakit bercak merah yaitu adanya pendaraharan pada bagian tubuh yang terserang, sisik mengelupas, perut membusung, ada borok/luka, ikan terlihat lemah dan sering muncul pada permukaan kolam. Penyakit bercak merah ini biasanya membuat peternak ikan nila merasa kuatir, karena dapat menyebabkan kematin massal pada ikan nila. Penyakit ini mudah menular pada ikan-ikan lain yang berada pada satu lokasi kolam.

Cara pengobatan ikan yang terserang penyakit bercak merah
Penyakit bercak merah ini dapat diobati dengan menggunakan antibiotik. Ikan nila yang dipelihara dengan menggunakan kolam tanah atau beton, maka antibiotik ini dapat digunakan dengan cara ditebar di kolam ataupun juga dapat diberikan dengan dicampur pakan ikan nila.

Antibiotik yang ditebar di kolam yaitu berupa PK atau bisa juga menggunakan obat lain yang serupa. Antibiotik PK ini dijual di toko-toko pertanian atau toko akuarium. Cara penggunaannya pun cukup mudah, cukup ikuti dosis dan cara penggunaannya yang tertera pada botol. Sedangkan Antibiotik yang dicampur dengan pakan ini beda lagi ya lur, dulur-dulur dapat menggunakan antibiotik oxytetracyclin. Dengan dosis 50mg/kg pakan ikan nila. Antibiotik dapat dicampurkan dengan pakan selama 7 hingga 10 hari sampai ikan terlihat sembuh. Antibiotik oxytetracyclin ini dapat diperoleh di apotek.

5. Panen Ikan Nila

Masa Panen Ikan Nilla
Ikan nila yang sudah saatnya pada masa panen adalah ikan nila yang beragam sesuai kebutuhan. Ikan nila untuk pasar domestic berkisar 300 – 500 gram/ekor, sedangkan untuk ikan nila yang dipelihara sekitar 10 – 20 gram/ekor. Nah, ikan nila yang bisa mencapai 300 – 500 gram ini biasanya membutuhkan waktu hingga 4 sampai 6 bulan lamanya.

Hal ini disebabkan karena adanya pakan ikan nila yang mudah didapatkan di mana saja. Dengan demikian, budidaya ikan nila ini tidak akan memakan biaya yang mahal untuk membudidayanya. Berbeda halnya dengan ikan mas atau ikan lele yang benar-benar membutuhkan protein yang tinggi. Untuk ikan mas atau ikan lele, protein yang diperlukan ini sekitar 30 sampai 45% kadarnya. Jadi, harga dari pakan ikan mas atau lele ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan pakan ikan nila.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan nila ini. Beberapa faktor inilah yang akan menentukan Anda berhasil atau tidaknya dalam budidaya ikan nila. Beberapa faktor ini di antaranya adalah pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, hingga penanganan penyakit. Penanganan penyakit merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dan diketahui, agar ikan nila yang Anda budidaya benar-benar menjadi ikan nila yang berkualitas dengan bebas dan terhindar dari segala penyakit yang dapat menyerang ikan nila.
Cara budidaya ikan nila yang baik dapat membuat hasil panen melimpah
Waktu pemanenan ikan nila inilah yang ditunggu dulur-dulur petenak. Jika budidaya ikan nila ditujukan untuk dipasarkan di dalam negri, maka bobot ikan nila yang layak di panen yaitu 300-500 gram/ekor. Ikan nila yang mencapai bobot 300-500 gram ini biasanya membutuhkan waktu pemeliharaan 4-6bulan. Sistem pemanenan ikan nila harus di lakukan secara bertahap.

Teknik pemanenan paling mudah yaitu dengan mengeringkan kolam ikan sebagaian/total. Selama pemanenan ikan nila, kolam harus selalu dialirkan air segar dengan tujuan untuk mencegah ikan tidak stres dan tidak mati. Setelah ikan nila berkumpul di kubangan, maka dulur-dulur bisa menyerok ikan tersebut. Setelah proses panen selesai, jangan lupa kolam di keringkan untuk persiapan budidaya ikan nila berikutnya (ulangi langkah awal).

Author: admin